Jumat, 11 September 2015

Mengetahui Kapasitas Asli dari Media Penyimpanan (Hardisk, Flashdisk, dll)

Media penyimpanan atau disk baik yang berupa hardisk maupun media penyimpanan yang dapat dilepas (removable disk) seperti Flashdisk atau kartu memori memiliki peran penting sebagai tempat data dan file bernaung. Segala jenis file mulai dari file sistem, file multimedia, hingga file dokumen membutuhkan space atau ruangan pada hardware media penyimpanan agar file tersebut dapat disimpan. Pada media penyimpanan seperti flashdisk misalnya memiliki beberapa kapasitas simpan seperti 4GB, 8GB, dan seterusnya. Namun banyak pengguna penasaran mengapa kapsitas yang tertampil tidak mencapai kapasitas yang dimaksud, misalnya hardisk dengan kapasitas 320 GB hanya tertampil 298 GB. Pengguna jadi bertanya-tanya berapa sebenarnya kapasitas asli media penyimpanan yang dimilikinya. Besar kapasitas media penyimpanan dihitung dengan besaran byte. Tidak seperti besaran satuan pada umumnya, ukuran byte memiliki perhitungan sendiri. Ukuran 1 kilobyte (KB) jika dikonversi ke dalam byte maka menjadi 1024 bukan 1000. Oleh karena itu, kapasitas media penyimpanan menurut perhitungan asli selalu berada dibawah kapasitas penyimpanan yang tertera pada label. Namun ada juga media penyimpanan palsu yang kapasitasnya jauh dibawah kapasitas yang tertera, bisa setengah dari kapasitas yang tertera pada label. Biasanya harga yang ditawarkan juga jauh dibawah harga pasaran. Media penyimpanan palsu ini banyak yang disamarkan dengan merk yang sudah terkemuka. Sangat perlu mengetahui kapasitas media penyimpanan yang dimiliki. Cara untuk mengetahui kapasitas asli media penyimpanan juga sangat mudah, bagi anda pengguna sistem operasi Windows tidak perlu lagi menggunakan tambahan software atau tools. Berikut merupakan langkah-langkah untuk mengetahui kapasitas asli media penyimpanan baik hardisk, flashdisk, maupun media penyimpanan lain: 1. Pastikan media penyimpanan sudah terinstal dan terbaca dengan baik dan benar 2. Buka Windows Explorer 3. Klik kanan pada partisi media penyimpanan yang ingin dilihat kapasitas aslinya lalu klik “Properties” Properti Partisi 4. Akan muncul jendela properties, klik pada Tab “Hardware”. 5. Muncul daftar media penyimpanan yang terinstall, pilih dengan klik pada media penyimpanan yang diinginkan, lalu klik “Properties”. List Disk yang Terinstall 6. Muncul Properties media penyimpanan yang dipilih, klik pada tab “Volumes” Volume Disk 7. Klik “Populate”, dan akan dimunculkan Kapasitas asli media penyimpanan beserta pembagian partisinya. Populate Disk Cara diatas sangat mudah sekali dilakukan. Jangan sampai sebagai pemilik sekaligus pengguna hardisk atau flashdisk ataupun jenis media penyimpanan lain tidak mengetahui kapasitas media penyimpanan yang dimiliki dan digunakan. Ini sangat berguna untuk pengalokasian atau penempatan file yang akan disimpan apalagi jika media penyimpanan digunakan untuk backup.

Mematikan Kinerja Hardisk dan Media penyimpanan Sekunder Ketika Tidak Digunakan (Idle) pada Sistem Operasi Windows yang Sedang Berjalan

Ada banyak perangkat keras atau hardware atau pheripheral yang dibutuhkan agar sebuah sistem komputer dapat berjalan. Mulai dari prosesor, mainboard, memory, media penyimpanan, display, mouse, keyboard, dan lain-lain. Semua perangkat keras tersebut bekerja secara selaras dan berkesinambungan untuk membangun sebuah sistem komputer. Salah satu hardware yang dibutuhkan dalam sebuah sistem komputer adalah media penyimpanan yang umumnya harus ada adalah hardisk sebagai media penyimpanan utama atau primer. Namun ada kalanya pengguna komputer menambahkan media penyimpanan tambahan sebagai media penyimpanan sekunder atau cadangan, media penyimpanan tersebut dapat berupa hardisk, hardisk eksternal, atau flashdisk. Banyak pengguna menggunakan hardisk sekunder untuk memisahkan antara data satu dengan lainnya atau dengan file sistem, atau banyak juga yang menggunakan untuk menyimpan data backup. Tentu saja hardisk atau media penyimpanan sekunder tersebut tidak selalu diakses dan digunakan terutama saat kondisi idle atau stanby. Sistem hanya akan melakukan loading atau akses pada media penyimpanan yang dibutuhkan saja. Pada saat seperti ini akan lebih baik jika hardisk atau media penyimpanan sekunder tersebut dapat dimatikan. Sistem operasi Windows dapat melakukan hal tersebut. Sistem operasi Windows mampu memberikan perintah agar mematikan atau menghentikan hardisk atau media penyimpanan sekunder setelah tidak digunakan dalam jangka waktu tertentu. Misalnya saja seorang pengguna baru saja mengakses dan membuka dokumen dari hardisk sekunder kemudian menutupnya. Selang 10 menit pengguna tersebut tidak mengakses hardisk tersebut lagi, karena tidak diakses kembali maka Windows mematikan atau menghentikan kinerja hardisk tersebut. Untuk Mematikan Kinerja Hardisk dan Media penyimpanan Sekunder Ketika Tidak Digunakan (Idle) pada Sistem Operasi Windows dapat mengikuti cara-cara berikut ini: (pada contoh menggunakan Windows 7, versi Windows lain dapat menyesuaikan) 1. Buka Control Panel 2. Pilih dan click pada Power Option Power Option 3. Pada Power Plan yang aktif klik pada Change plan settings Change Plan Settings 4. Klik pada Change advance power settings Advancu Power Settings 5. Expand pada Hard disk dan Turn off hard disk after 6. Pada bagian Setting isi sesuai durasi waktu yang diinginkan untuk mematikan media penyimpanan sekunder. Pada contoh diisi 10 menit berarti media penyimpanan baru akan dimatikan kinerjanya setelah tidak diakses selama 10 menit. Setting Mematikan Hardisk 7. Klik Apply – OK 8. Klik Save changes dan keluar Hardisk atau media penyimpanan sekunder ini adalah hardisk atau media penyimpanan dimana sistem operasi Windows tidak ditempatkan. Hardisk dimana sistem operasi Windows ditempatkan adalah hardisk utama atau primer yang tidak dapat dihentikan kerjanya selama sistem operasi Windows berjalan. Ketika hardisk sekunder tidak diakses selama waktu tertentu maka dapat dimatikan sesuai pengaturan pengguna sehingga sistem operasi Windows tetap bisa berjalan lebih efektif. Untuk menyalakan atau mengakses kembali pengguna cukup langsung menuju drive atau partisi media penyimpanan sekunder tersebut, dan secara otomatis hardisk akan diakses kembali. Manfaat yang didapat dengan melakukan pengaturan ini sangatlah banyak, sistem komputer dan sistem operasi Windows menjadi mampu bekerja lebih efektif. Hardisk dapat diistirahatkan sehingga tidak mudah panas yang dapat menyebabkan aus. Pemakaian daya listrik tentu juga lebih rendah karena ketika hardisk mati tentu tidak membutuhkan daya listrik yang maksimal. Pengguna juga tidak perlu repot-repot melakukan pengaturan ulang, cukup sekali atur, dan pengaturan tersebut berlaku seterusnya dan berjalan secara otomatis. Perlu diingat juga bahwa ketika akan menghidupkan atau mengakses kembali hardisk atau media penyimpanan sekunder yang berhenti kinerjanya akan memerlukan beberapa waktu agar hardisk tersebut berjalan optimal kembali. Untuk menghindari error, hendaknya ketika melakukan akses pertama tunggu beberapa saat sekitar 3-5 detik agar hardisk atau media penyimpanan sekunder berjalan normal kembali terlebih dahulu. Tweets by @ipankint Share Related Posts: Mengetahui Kapasitas Asli dari Media Penyimpanan (Hardisk, Flashdisk, dll) Cek Error Hard Disk dan Memperbaikinya Mengetahui File Program dan Proses yang Berjalan pada Sistem Operasi Windows Beserta Folder Lokasi dengan Task manager Menutup Program dan Proses yang Memberatkan Sistem Operasi Windows untuk Mempercepat Kinerja Komputer Setting Proxy pada Sistem Operasi Windows dan Browser (Mozilla Firefox, Google Chrome, Internet Explorer) hardisk • Media Penyimpanan • Windows Langkah Praktis Install dan Uninstall Paket Program atau Software pada Linux Ubuntu dengan Ubuntu Software Centre Memeriksa dan Update Driver Hardware pada Windows dengan Device Manager Leave a Reply Your email address will not be published. Required fields are marked * Name * Email * Website Comment

Mengetahui Istilah Perintah Umum untuk Perangkat Mouse

Mouse merupakan salah satu hardware aksesoris komputer yang memiliki fungsi untuk menggerakkan pointer atau panah penunjuk serta memberikan input perintah kepada komputer terhadap apa yang akan dilakukan pengguna terhadap pointer tersebut. Penggunaan pointer dan mouse sangat vital dalam kegiatan menggunakan komputer. Memilih file, mengeksekusi program, serta perintah-perintah pada komputer lainnya hampir semua membutuhkan bantuan mouse atau pointer untuk melakukannya. Tanpa ada mouse tentu masih bisa dilakukan, namun tidak secepat dan se-efektif dengan menggunakan mouse. Perangkat mouse standar yang banyak beredar terdiri dari 2 buah tombol klik dan sebuah penggulung (Scroll Wheel) yang terletak diantara 2 tombol klik tersebut. Banyak perintah yang dapat dilakukan dengan menggunakan mouse atau pointer. Bunyi khas “klik” menjadi ciri spesial untuk mouse yang menandakan bahwa mouse tersebut sedang digunakan. Bunyi klik itu juga yang menjadi beberapa istilah perintah dalam penggunaan mouse. Berbeda dengan perangkat keyboard yang cara memberikan perintah hanyalah dengan menekan tombol-tombol pada keyboard saja, pada mouse tidak hanya menekan saja untuk memberikan perintah namun juga harus menggerakkan pointer terlebih dahulu, juga terdapat perintah dengan cara menggulung. Banyak istilah perintah dan cara melakukannya dalam penggunaan mouse, sebagai pengguna komputer harus tau apa-apa saja perintah mouse secara umum yang banyak digunakan dan diterapkan dalam kegiatan mengoperasikan komputer agar komputer berjalan dengan baik. Berikut merupakan beberapa istilah perintah umum pada penggunaan perangkat mouse. Klik (Click) Klik (Click) merupakan representasi dari klik kiri (left click) dimana pada mouse tombol klik ini berada disebelah kiri. Fungsi perintah atau tombol klik ini misalnya adalah memilih atau menyeleksi file, menjalankan perintah tertentu, membuka link, klik tombol pada dialog, dan lain-lain. Klik Kanan (Right-Click) Tombol klik kanan (right click) dapat berfungsi untuk membuka menu pilihan yang tersedia. Tombol klik kanan terletak tepat di sebelah kanan tombol klik kiri. Klik Ganda (Double Click) Perintah double click dilakukan dengan menekan tombol klik kiri pada perangkat mouse 2 kali secara berurutan dan cepat. Fungsi double click ini misalnya pada penggunaan pada sistem operasi Windows adalah untuk mengeksekusi shortcut dan juga membuka folder mirip dengan fungsi tombol enter pada keyboard. Gulung (Scroll) Perintah gulung atau scroll berfungsi untuk menggerakkan tampilan halaman layar ke atas dan ke bawah atau kesamping kanan dan ke samping kiri. Kebanyakan digunakan ketika melakukan editing dokumen yang memiliki banyak halaman. Cara melakukan scroll yaitu dengan memutar atau menggerakkan scroll Wheel atau penggulung yang biasanya terletak diantara tombol klik kanan dan klik kiri. Klik Tengah (Center Click) Sepertinya memang pada mouse tidak terdapat tombol ditengah, namun ternyata penggulung atau scroll Wheel juga dapat ditekan atau di-klik, itulah yang berfungsi sebagai klik tengah atau center click atau juga Middle Click. Center click biasanya berfungsi untuk membantu melakukan scroll, jadi pengguna tidak perlu lagi memutar penggulung berkali-kali, pengguna cukup melakukan center click lalu menggerakkan mouse ke atas atau kebawah sesuai dengan kebutuhan untuk menggulung tampilan layar. Hover Hover merupakan perintah sederhana pada mouse dimana pengguna cukup menggerakkan atau menempatkan pointer pada objek pada layar yang dikehendaki. Efek yang dihasilkan biasanya secara otomatis menampilkan deskripsi serta rincian atau detail ataupun petunjuk dan keterangan lain dari objek yang disorot, misalnya pointer ditempatkan pada sebuah file, maka beberapa saat kemudian secara otomatis ditampilkan ukuran file, jenis file, waktu modifikasi dan pembuatan serta keterangan lain. Pada halaman website biasanya webmaster dapat mengatur link jika dilakukan hover maka akan mengalami perubahan efek semisal berubah warna atau text digaris bawah yang menandakan bahwa itu adalah sebuah link yang dapat di-klik. Drag Menyeret atau drag dilakukan dengan melakukan klik kiri pada satu titik tertentu dan menahan tekanan klik tersebut kemudian menggerakkan ke titik atau area lain. Perintah drag biasanya digunakan untuk menyeleksi sebagian atau seluruh area tangkapan pada layar, memilih beberapa objek sekaligus, ataupun juga memindahkan objek tersebut dari area atau folder satu ke area atau folder lainnya. Drop Perintah drag yang telah disebutkan sebelumnya harus diakhiri dengan drop, maka perintah keseluruhannya biasa disebut dengan drag and drop. Drop dilakukan dengan melepas tombol klik setelah mouse digerakkan pengguna dan sampai di area atau penempatan yang diinginkan. Perintah Khusus Lain Ada pula perintah khusus lain ini dimiliki oleh perangkat mouse yang dilengkapi dengan tombol khusus (special button). Jadi tidak seperti perangkat mouse standar yang hanya memiliki 2 tombol klik dan sebuah Scroll Wheel, terdapat pula mouse yang didesain dengan ditambahkan beberapa tombol, biasanya perangkat mouse yang memiliki tombol khusus ini didesain untuk tujuan atau penggunaan tertentu agar kinerja lebih efektif. Misalnya adalah mouse Gaming yang rata-rata dilengkapi setidaknya dengan 2 tombol tambahan disamping kanan dan atau kiri penampang mouse. Tombol khusus tambahan tersebutlah yang digunakan untuk mengeksekusi perintah khusus lain. Biasanya perintah yang dapat dijalankan dengan menekan tombol tersebut dapat diatur dan dimodifikasi sendiri oleh pengguna. Contoh saja untuk bermain game bergenre FPS (First Person Shooter) pengguna dapat mengatur tombol tambahan tersebut untuk perintah reload ataupun mengganti senjata sehingga dapat dapat dilakukan dengan cepat. Mouse pada umumnya juga dapat disetting untuk pengguna tangan kiri yang lebih dominan atau kidal. Pada pengguna kidal perbedaan fungsinya adalah hanya pertukaran tombol klik kiri yang menjadi klik kanan dan klik kanan yang menjadi klik kiri.